Senin, 20 Juni 2011

§»_Nasihat_Dari_Kubur_«§


# »aku adalah tempat yang paling GELAP, maka TERANGILAH aku dengan SHALAT FARDHU dan SHALAT TAHAJJUD «
# »aku adalah tempat yang paling SEMPIT, maka LUASKANLAH aku dengan SILATURAHMI «
# »aku adalah tempat yang paling SEPI, maka RAMAIKANLAH aku dengan membaca AL-QURAN «
# »aku adalah tempat BINATANG-BINATANG mengerikan, maka RACUNILAH dengan INFAQ dan SEDEKAH «
# »aku adalah tempat MUNGKAR dan NAKIR bertanya, maka SIAPKANLAH JAWABANMU dengan banyak membaca LAA ILAA HA ILLALLAH MUHAMMADARASULULLAH «

Jilbab, Menutup Aurat BUKAN Membalut Aurat



Jilbab, Menutup Aurat atau Membalut Aurat…?

Jilbab bukan lagi menjadi kata yang asing didengar, terlebih belakangan ini, di mana wanita muslimah berbondong-bondong untuk mengenakan jilbab – dengan prasangka baik – bahwa mereka melakukannya sebagai wujud ketaatan akan perintah Allah dan Rasul-Nya. Ada perasaan nyaman bagi sebagian orang yang mengenakannya, karena pakaian yang dikenakannya akan meninggalkan kesan yang ‘lebih Islami’, terlepas dari cara dan mode pakaian yang dia kenakan.

Yang tidak banyak disadari, atau mungkin lebih sering diabaikan, bahwa jilbab bukan sekedar mengenakan pakaian lengan panjang, betis tertutup hingga tumit, dada dan leher terhalang dari padangan orang. Bahwa jilbab bukan sekedar membalut anggota-anggota tubuh yang tidak semertinya terlihat selain mahram. Tidak, Jilbab lebih dari itu!

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (QS Al-Ahzab [33] : 59)

Jilbab sejatinya adalah ‘body covering’, penutup tubuh (aurat) yang akan melindungi seorang wanita, dari pandangan dan penilaian orang lain, khususnya laki-laki, dan bukannya ‘body shaping’, pembalut tubuh yang menampilkan seluruh lekuk liku tubuh seorang wanita, membuat orang menoleh kepadanya.

Jilbab, di tangan wanita muslimah masa kini, telah kehilangan esensinya. Seperti komentar seorang rekan kerja dulu, ketika melihat dua orang gadis remaja berboncengan dengan jilbab yang serba ketat, “Yah.. jilbab sekarang kan untuk membalut aurat, bukan untuk menutup aurat!”

Padahal Allah subhanahu wa ta’ala telah memperingatkan:

وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya,” (QS An-Nuur [24] : 31)

Saat ini, di tangan wanita muslimah masa kini, jilbab itu sendiri adalah perhiasan. Sebagian orang yang mengenakannya justru mengundang orrang (baca: laki-laki) untuk melihatnya, Betapa tidak, pakaian terututup yang serba ketat justru menggoda orang ingin tahu apa yang ada di baliknya. Baju model baby doll berlengan pendek, dipadu dengan manset dan jeans atau bicycle pants super ketat, atau jenis pakaian ketat yang menampilkan lekuk tubuh lainnya. Jika sudah begitu lalu apa bedanya dengan pakaian yang lainnya? Tambahan sepotong kain yang dililitkan pada kepala dan leher tidak menjadikan sebuah pakaian dikatakan berjilbab, karena toh yang memakainya masih terlihat seperti telanjang. Padahal Rasulullah telah memberikan peringatan keras, kepada para wanita yang berpakaian tetapi telanjang:

“Ada dua golongan penduduk neraka yang sekarang saya belum melihat keduanya, yaitu: wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berlenggak-lenggok dan memiringkan kepalanya seperti punuk unta, dimana mereka tidak akan masuk surga, bahkan mencium baunya pun tidak bisa” (HR Muslim dan Ahmad)

Hadits ini telah diabaikan, entah karena tidak tahu, atau mungkin tidak diperdulikan! Atau mungkin terlalu takut untuk mengetahui kebenaran yang akan menyebabkannya merasa terasing dari masyarakat, lalu membuatnya mentup mata, hati dan telinga. Atau bahkan yang lebih mengerikan lagi, dengan sengaja memberikan penafsiran berbeda mengenai perintah untuk menutup aurat itu, demi memenuhi hawa nafsunya!

Aduhai, entah kemana perginya rasa takut itu, seolah-olah kehidpan di dunia ini akan berlangsung selamanya dan ancaman manusia mulia, hamba dan utusan Allah untuk memberikan peringatan kepada manusia, tidak berarti apa-apa kecuali hanya sekedar gertak sambak! Na’udzubillah! Entah kemana perginya rasa malu yang seharusnya bermanifestasi pada prilaku dan cara berpakaian? Sebagian besar kita justru terlena pada penilaian kebanyakan orang. “Berjilbab bukan berarti ketinggalan zaman.” Atau, “Dengan jilbab pun bisa tampil modis dan trendi.” Entah mengapa, kita menjadi latah dengan penilaian orang kafir, mengenakan jilbab syar’I adalah symbol keterbelakangan, bahkan yang lebih menyedihkan lagi yang terjadi akhir-akhir ini, jilbab besar adalah cirri aliran sesat dan pengikut paham esktrimis!

Islam telah memuliakan wanita, menjaga kehormatan wanita dengan menetapkan batasan-batassannya, bukan untuk menjadikan wanita terkekang, sebaliknya bahkan untuk melindungi kaum wanita. Tubuh seorang wanita adalah milik pribadinya, bukan properti umum yang dapat dilirik, ditaksir dan diberikan penilaian. Wanita sejatinya adalah individu yang bebas, ketika dia mengikuti apa yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya bagi dirinya. Jangan mengira bahwa wania-wanita yang tampil trendi itu adalah orang-orang yang memiliki lebebasam memilih, karena toh mereka terkungkung oleh pandangan orang lain. Sederhana sekali, jika seseorang atau beberapa orang mengatakan kepada anda “kamu cantik dengan baju ini, atau dengan warna itu,” anda lalu mengikuti perkataannya. Padahal cantik adalah sebuah ukuran relatif yang senantiasa berfluktuasi sepanjang zaman. Layaknya mata uang, ia bisa mengalami devaluasi, Lalu di mana letak kebebasan itu, ketika seorang wanita membiarkan dirinya terbawa arus fluktuasi itu? Pilihan orang banyak adalah pilihannya? Pendapat orang banyak adalah pendapatnya?

Pada kenyataannya, jilbab adalah sesuatu yang masih asing di kalangan wanita muslimah, karena yang bertebaran saat ini hanyalah sekedar penutup kepala, pembalut tubuh, trend mode dan bukannya jilbab yang seharusnya berfungsi untuk menutup aurat dengan sempurna. Wallahu a’lam.

Semoga Allah memberikan kita taufik dan hidayah untuk menjalankan ketaatan kepada-Nya, dan istiqamah di atas ketaatan itu. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

SeMoga Bermanfa’at. InSyaAllaH

Mengapa Agama Harus Dibuktikan?


Beberapa dari saudara-saudari kita mengatakan bahwa Islam tidak perlu dibuktikan karena sudah benar, atau karena Allah sudah menjaganya, atau alasan ini, alasan itu dan berbagai alasan lainnya.

Kami menghormati pendapat saudara-saudari tersebut, karena mungkin saja beliau tinggal di sekitar lingkungan pesantren, atau kehidupan yang Islamy, atau dari keluarga ustadz, kyai, haji dan lainnya.

السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله

 الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد

semoga :

- Agar ”Muslim Keturunan” menjadi Islam kaffah

- Menepis keraguan akan Islam

- Agar semua muslim menyampaikannya pada yang belum tahu

- Agar muslim tidak hanya beribadah untuk diri sendiri, tapi ikut bersatu dalam barisan teguh berjuang menegakkan kalimat Allah

- Merasakan nikmat Iman & Islam dengan buktikan Cuma Islam-lah satu-satunya agama yang diridhai di sisi Allah

- Tidak terpengaruh iming-iming dunia agar murtad

- Dapat melawan missionaris yang menyerang

- Menyelamatkan saudara, teman, yang murtad

- Menanamkan pemahaman ini pada generasi-generasi penerus

- Kebangkitan Islam agar bangkit dari Timur sesuai sabda Rasul SAW

- Agar muslim merasakan indahnya Islam disegala aspek kehidupan mulai dari keluarga kecil hingga tata Negara & dunia

- Dan lain-lain


PARA NABI MEMPERKENALKAN ISLAM (BERDAKWAH) DENGAN MEMBAWA BUKTI-BUKTI.

Para Nabi Alaihis Salaam, datang kepada umatnya selalu disertai dengan bukti, tidak hanya satu-dua bukti, tetapi banyak sekali bukti-bukti nyata yang dibawanya.

Bagi umat terdahulu, dimana tekhnologi belum seperti masa ini, diutuslah bukti berupa mukjizat-mukjizat fisik. Entah itu berupa membelah laut, berbicara dengan binatang, berjalan di atas air, tangan bersinar putih, menurunkan makanan dari langit, mengeluarkan mata air dari batu dan lainnya.

Bahkan, tak kalah menariknya ialah Nabi Ibrahim meminta bukti nyata pada Allah agar beliau Nabi Ibrahim merasa yakin tidak hanya KEYAKINAN BUTA TANPA BUKTI , tapi keyakinan hakiki yang disertai bukti. Hal ini dapat kita lihat dalam ayat berikut:

Dan ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap. Allah berfirman: "Ambillah empat ekor burung , lalu cincanglah semuanya olehmu. Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS. 2 Baqarah : 260

Meskipun Mukjizat terbesar Rasulullah Muhammad SAW ialah Al-Qur'anul Kariim, Namun seperti hal-nya para Nabi Alaihis Salaam terdahulu, Rasulullah Muhammad SAW pun datang dengan membawa bukti nyata berupa mukjizat-mukjizat fisik seperti para Nabi terdahulu.

Beliau dapat berbicara dengan binatang layaknya Nabi Sulaiman

Beliau dapat memerintah bumi seperti Nabi Musa

Beliau dapat menyembuhkan orang buta sejak lahir bagai Nabi Isa

Beliau dapat menyembuhkan penyakit kusta seperti Nabi Isa

Beliau dapat menyembuhkan orang lumpuh seperti Nabi Isa

Beliau dapat membangkitkan orang mati seperti Nabi Isa

Para sahabat dapat berkuda diatas laut mengejar musuh yang berlayar layaknya Nabi Musa

Dan masih banyak lagi ratusan mukjizat bukti nyata lainnya

Dimulai dari saat masih dikandung, kelahirannya dengan membawa cap kenabian dipunggunnya, masa kecilnya, sebelum diutus sehingga setelah menjadi Nabi, dan bahkan meski masih wafat pun mukjizat fisik itu masih berlanjut hingga pada masanya.Kemudian, para Nabi Alaihis Salaam menyampaikan bukti-bukti yang nyata itu pada umatnya. Ada yang menerima & mengimaninya, namun tak jarang pula yang menentang & mengingkari (kafir), bahkan tak jarang penentangan itu dilakukan oleh keluarga sendiri seperti Nabi Adam & anaknya, Nabi Nuh & anaknya, Nabi Luth & Istrinya, Nabi Ibrahim & ayahnya, serta Rasulullah Muhammad SAW dengan para paman & keluarganya.
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu berupa BUKTI-BUKTI YANG TERANG ; maka barang siapa melihat, maka bagi dirinya sendiri; dan barang siapa buta, maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara. QS 6 An'aam: 104

Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiadalah yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai BUKTI-BUKTI YANG NYATA : dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Firaun, seorang yang akan binasa". QS. 17 Israa' : 102

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat BUKTI-BUKTI YANG NYATA . Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman. QS. 26 Syu'araa': 174

Tetapi jika kamu menyimpang sesudah datang kepadamu BUKTI-BUKTI kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS. 2 Baqarah : 209

Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan BUKTI-BUKTI YANG NYATA . Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. QS. 58 Mujaadilah: 5

Demikianlah, Kami membacakannya kepada kamu sebagai BUKTI-BUKTI . QS. 3 Ali Imran : 58

Katakanlah: "Allah mempunyai HUJJAH yang jelas lagi kuat ; maka jika Dia menghendaki, pastilah Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya". QS. 6 An'aam : 149
Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan AKU TERMASUK ORANG-ORANG YANG DAPAT MEMBERIKAN BUKTI atas yang demikian itu". QS. 21 Anbiyaa' : 56

Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang rasul-rasul kepada mereka dengan BUKTI-BUKTI NYATA lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya dan berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya, dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya". QS. 14 Ibrahim : 9

Negeri-negeri itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa BUKTI-BUKTI YANG NYATA , maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang kafir. QS. 7 A'raaf : 101

Yang demikian itu adalah karena telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa BUKTI-BUKTI YANG NYATA lalu mereka kafir; maka Allah mengazab mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Keras hukuman-Nya. QS. 40 Mu'min : 22

Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka dan telah mengolah bumi serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa BUKTI-BUKTI YANG NYATA . Maka Allah sekali-kali tidak berlaku lalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku lalim kepada diri sendiri. QS. 30 Ruum : 9

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa BUKTI-BUKTI YANG NYATA dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. QS. 57 Hadiid : 25

Dan itulah HUJJAH Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. QS 6 An'aam : 83

Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa BUKTI-BUKTI kebenaran, kemudian kamu jadikan anak sapi sesudahnya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang lalim. QS. 2 Baqarah : 92


UMAT ISLAM HENDAKNYA MENYERU KEPADA AGAMA ALLAH DENGAN DISERTAI BUKTI-BUKTI.

Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata "TUNJUKKANLAH BUKTI KEBENARANMU !!! ", maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan. QS. 28 Qashash : 75

Katakanlah: "Sesungguhnya aku di atas HUJJAH YANG NYATA dari Tuhanku sedang kamu mendustakannya. QS 6 An'aam : 57

Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "TUNJUKKANLAH BUKTI-BUKTI KEBENARANMU ITU, JIKA MEMANG KAMU YANG BENAR !!! ". QS. 2 Baqarah : 111

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka PERIKSALAH DENGAN TELITI , agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. QS. 49 Hujuraat : 6

Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: "TUNJUKKANLAH HUJJAHMU !!! Ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan orang-orang yang sebelumku". Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling. QS. 21 Anbiyaa' : 24

Katakanlah: "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada Allah dengan HUJJAH YANG NYATA !!! Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". QS. 12 Yusuf : 108


MENGAPA HARUS DIBUKTIKAN?

- Karena keyakinan saja tidak cukup untuk membenarkan sebuah agama. Di dunia ini ada 100 Agama berbeda dengan milyaran pemeluk yang percaya dengan seyakin-yakinnya, tapi itu tidak berarti ada 100 TUHAN berbeda.

- Perintah dalam Qur'an dan juga dalam Alkitab Kristen

Carilah kebenaran maka kebenaran itu akan membimbingmu...

QS.2 Baqarah:111. Dan mereka berkata: ”Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu angan-angan mereka yang kosong belaka. KATAKANLAH: ”TUNJUKKANLAH BUKTI KEBENARANMU JIKA KAMU ADALAH ORANG YANG BENAR”.

QS.28 Qashash: 75. Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata "TUNJUKKANLAH BUKTI KEBENARANMU", maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan.

QS.27 Naml:64 … Katakanlah: "TUNJUKKANLAH BUKTI KEBENARANMU, jika kamu memang orang-orang yang benar".

QS.37 Shaffaat:155-156. Maka apakah kamu tidak memikirkan? Atau APAKAH KAMU MEMPUNYAI BUKTI YANG NYATA?

Seperti yang telah kita ketahui, mereka sering mengaku bahwa yang masuk surga itu hanya orang kristen, dan inilah saatnya yang tepat bagi kita untuk mengatakan: MANA BUKTINYA CUMA KRISTEN atau YAHUDI YANG MASUK SURGA?

QS.3 Ali Imran: 85. Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

Dengan kata lain: Cuma Islam yang masuk surga!

Tapi jika dihubungkan dengan QS.2 Baqarah:111, maka kita harus dapat menunjukkan bukti-bukti dan tanda-tanda bahwa Cuma Islam saja satu-satunya agama yang benar.

Dan tanda-tanda serta bukti-bukti itu terdapat di alam semesta, termasuk di bumi beserta isinya dan bahkan di dalam sekujur tubuh kita sendiri.

QS.12 Yusuf:105. Dan banyak sekali tanda-tanda di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.

QS.4 Nisaa’:174. Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. Dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang.

QS.10 Yunus:6. Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang- orang yang bertakwa.

QS.10 Yunus:101. Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".

QS.7 A’raaf:203. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran ini adalah bukti-bukti bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."

QS.6 An’aam:104. Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat maka bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta, maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara.

QS.36 Yaa’siin:33. Dan suatu tanda bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.

QS.2 Baqarah:209. Tetapi jika kamu menyimpang sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

QS.34 Saba:9. Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi setiap hamba yang kembali.

QS.51 Dzaariyaat:20. Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang yakin.

QS.29 Ankabuut:24 ... Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman.

QS.29 Ankabuut:35. Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal.

QS.6 An’aam:46 Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran, kemudian mereka tetap berpaling

QS.6 An’aam:65 ... Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami".

QS.6 An’aam:75. Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang yang yakin.

Dan tentunya masih banyak lagi sekitar 189 ayat tentang bukti-bukti dan tanda-tanda dari ALLAH.Insya Allah, Kita dapat merasakan indahnya Islam yang telah kita tinggalkan dalam kehidupan dimasa lalu, serta kenikmatan iman & Islam akan sangat teduh sejuk terasa di jiwa jika dapat membuktikan bahwa Islam-lah satu-satunya agama yang benar.

Jadi kitalah yang seharusnya berpikir dan mengenali bukti-bukti dan tanda-tanda yang terdapat padanya, di langit, di bumi, di dalam diri kita sendiri bahkan diseluruh alam semesta.

Mencermati alam semesta ini, yang sangat indah, begitu megah, nampak keserasian dimana-mana. Bahaya yang sangat mematikan datang baik dari bawah bumi maupun dari angkasa luar SETIAP MENIT, namun itu semua tidak berpengaruh pada kehidupan manusia dan kehidupan di bumi tetap berjalan dengan aman hingga detik ini. Nampak sangat jelas sekali jika semua ini ada yang sengaja merancangnya untuk kehidupan manusia.

Dari sinilah bukti adanya Tuhan, untuk sedikit bukti lebih lanjut, silahkan lihat artikel kami sebelumnya tentang BUKTI ALLAH ITU ADA di tautan ini:

Andai TUHAN ada lebih dari 1, maka tentu binasalah seluruh alam semesta ini karenanya.

Sebagai contoh: Kadar Oksigen di udara ialah 20,9% dari volume udara. Kadang ada yang berpikir, jika Oksigen lebih banyak, tentu kita dapat bernafas dengan segar & sejuk seperti dibawah pohon rindang hutan tropis.

Anggapan ini salah besar, karena kadar Oksigen ini telah dihitung dan ditetapkan serta dijaga dengan cermat oleh TUHAN.

Qs.25 Furqan:2 dan DIA menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya

Qs.15 Hijr:19 dan KAMI tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran

Oksigen, jika lebih 1% saja, maka akan mudah membakar api dan terjadi ledakan dimana-mana, dan setelah meledak, maka api pun akan cepat sekali membakar sekelilingnya dan sangat sulit dihentikan. Dan ini akan berakibat sangat fatal yaitu MUSNAHNYA KEHIDUPAN DIMUKA BUMI.

Namun, jika Oksigen kurang 1% saja, maka jalan nafas kita, dan hewan serta tumbuh-tumbuhan akan terhambat. Terutama proses fotosintesis pada tumbuhan akan terganggu sehingga perputaran Oksigen & Karbondioksida akan terhambat sehingga ini pun akan berakibat yang sama parahnya yaitu MUSNAHNYA KEHIDUPAN DIMUKA BUMI.

Berangkat dari kenyataan ini, jika ada ”TUHAN” selain ALLAH, lalu ”Tuhan” lain itu menetapkan kadar oksigen yang berbeda, maka saudara dapat bayangkan sendiri akibatnya. Padahal ini baru dari 1 masalah tentang kadar Oksigen, belum lagi tentang:

- Jarak bumi dan matahari

- Kecepatan rotasi bumi

- Kecepatan revolusi bumi

- Ketebalan kerak bumi

- Ketebalan atmosfir bumi

- Dan lain-lain

Singkatnya, tidak mungkin Tuhan itu ada lebih dari 1. Berbicara lebih lanjut tentang TUHAN, tentu ada sangkut pautnya dengan agama yang ada. Di bumi ini terdapat ratusan agama yang satu sama lain sangat berbeda, terutama dalam konsep TUHAN dan sebagainya.

Ratusan agama, ratusan kepercayaan seyakin-yakinnya tentu tidak berarti TUHAN ada ratusan. Tidak mungkin TUHAN ada banyak, tidak mungkin di sebelah sana ada TUHAN Islam, di sebelah sana lagi ada TUHAN Hindu, di bagian barat ada TUHAN Kristen, di belahan utara ada TUHAN Kong Hu Chu, TUHAN Sinto atau pun lainnya.

Tetaplah Tuhan hanya ada 1, yang berarti TUHAN menurunkan kebenaran & ajaran agama pun hanya 1. Tidak mungkin ada 2 agama berlainan yang kedua-duanya benar padahal jelas bertentangan satu sama lain.

Lalu pertanyaannya, darimana kita mengenali sebuah agama itu memang berasal dari TUHAN dan ajarannya masih suci murni dari TUHAN?

Disinilah manusia diberi akal, layaknya Nabi Ibrahim yang mencari siapa TUHAN sesungguhnya, kita harus berpikiran jernih dan sungguh-sungguh mencari kebenaran & jalan yang lurus.

Qs.6 An’aam:75. Dan demikianlah KAMI perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan di langit & bumi agar dia termasuk orang yang yakin.

Dari ayat diatas jelaslah bahwa TUHAN memperlihatkan dengan jelas sekali tanda-tanda dan bukti-bukti kekuasaan-NYA agar dikenali oleh orang yang mau menggunakan akalnya.

Lalu apa tanda-tanda itu? Apa saja buktinya?
Bukti kebenaran sebuah agama bukan dari pendapat pribadi, siapa pun dia, apakah haji, pendeta, biksu, biarawan, politikus, presiden, raja, bangsawan atau siapa saja. Kenapa? Karena mereka hanyalah manusia yang tidak sempurna

Bukti kebenaran sebuah agama pun bukan dari perkataan TV, Radio, Koran, Majalah, Buletin dan sejenisnya. Mengapa? Karena mereka tetap ciptaan manusia yang tidak sempurna

Kebenaran sebuah agama pun tidak dapat diambil dari tingkah laku segelintir umatnya. Apa sebabnya? Karena tetap saja mereka manusia yang tidaklah sempurna.

Orang miskin di sini kebanyakan itu muslim, tapi tidak berarti Islam agama yang jelek karena di Philipina yang miskin itu beragama Katholik

Penjahat & Koruptor di sini kebanyakan beragama Islam, namun tidak berarti Islam itu jelek karena penjahat & koruptor di meksiko kebanyakan beragama Katholik

Lebih jauh lagi, TUHAN telah menebarkan bukti-bukti dan tanda-tandaNYA di seantero langit, seluruh pelosok bumi, dan bahkan pada diri kita sendiri. Tugas kita-lah membuktikan bahwa Islam itu benar saat ada serangan dari luar.
Dan bukti ini bukan kata orang, bukan kata TV, bukan kata Radio, bukan kata koran, bukan kata majalah, tapi haruslah KATA TUHAN. Darimana kita bisa kita dapatkan KATA TUHAN? Tentu saja dari Kitab suci, karena kitab suci inilah yang diakui sebagai kata-kata TUHAN.Jika memang benar kitab suci itu dari TUHAN, maka harus benar dilihat dari segala segi. Baik dari segi keindahan sastra, nasehat, jurnalis, bahasa, fisika, kimia, biologi, astronomi, geologi, oceanografi, matematika, kode-kode angka, jumlah kata, jumlah kalimat, jumlah ayat, jumlah surat dan bahkan jumlah huruf sekalipun tidak boleh ngawur asal-asalan. Tidak boleh salah sedikit dan tidak boleh salah sekecil apapun, apalagi salahnya sampai belasan ribu seperti alkitab tetangga sebelah.

Hal ini, bahwa kitab suci ialah BUKTI TERKUAT KEBENARAN SEBUAH AGAMA, didukung baik oleh Qur’anul kariim maupun alkitab Kristen.

QS.41 Fushshilat:53. KAMI akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar . Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

QS.7 A’raaf: 203. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. AL-QURAN INI ADALAH BUKTI-BUKTI YANG NYATA DARI TUHANMU , petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."

QS.20 Thaahaa:133. Dan mereka berkata: "Mengapa ia tidak membawa bukti kepada kami dari Tuhannya?" Dan apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu?

Lukas 16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.

16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.

16:27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,

16:28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.

16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.

16:30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.

16:31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Dari ayat ”Injil” Bibel Perjanjian Baru jelas tertulis jika mereka menolak ayat-ayat ”Taurat” yang diberikan pada Nabi Musa & Kitab-kitab para Nabi, maka mereka tidak akan percaya sekalipun dibangkitkan orang mati yang sudah mengetahui agama yang benar.
Kesimpulannya, bukti terkuat sebuah agama ialah dari KITABNYA...
adi saudaraku, apa lagi yang kau ragukan tentang Islam?

Apa bukti Islam terBUKTI Benar?

Dan saudaraku yang sudah yakin dan mantap dalam Islam:

Islam tidak akan pernah bangkit selama banyak umatnya masih ragu

Dan umat akan tetap ragu jika dakwah tidak dijalankan

Tahukah saudara jika dakwah bukan hanya tugas dan kerja ustadz saja, tapi bahkan merupakan KEWAJIBAN SETIAP MUSLIM?

Qs.3:20 Kewajiban kamu hanyalah menyampaikan ❤♡ ❥ ♥

Qs.5:92 Kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan dengan terang

Qs.16:82 Kewajiban yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan

Qs.16:125 Serulah pada jalan Tuhan-mu dengan hikmah & pelajaran baik

Qs.42:48 Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan ❤♡ ❥ ♥

Qs.64:12 Kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan dengan terang
Apakah saudara Merasa nikmat, teduh, sejuk, damai, sentosa setelah yakin akan kebenaran Islam? Sampaikanlah pada saudara, teman & keluarga kita yang lain, bahkan semua orang dengan segala kemampuan & kelebihan teknologi, internet dengan penuh hikmah & cara yang baik.

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:13

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:16

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:18

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:21

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:23

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:25

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:28

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:30

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:32

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:34

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:36

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:38

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:40

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:42

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:45

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:47

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:49

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:51

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:53

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:55

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:57

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:59

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:61

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:63

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:65

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:67

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:69

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:71

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:73

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:75

Nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan? Qs.55:77

Doa Mohon Dianugerahi Akhlak yang Baik


Oleh: Badrul Tamam


اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي


"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."


اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي


"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku."


اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ


"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku, dan haramkan wajahku tersentuh neraka."


Status Riwayat


Doa pertama diriwayatkan dari Aisyah dan Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasa berdoa:


اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي


"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ahmad IV/68, 155 dengan isnad shahih. Al-Haitsami berkata dalam Al-Majma', bahwa hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi yang shahih. Dinukil dari komentar Syaikh al-Albani dalam al-Irwa'.)


Sedangkan doa kedua diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud yang berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdoa:


اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي


"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku." (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 964, Abu Ya'la al-Mushili dalam Musnadnya no. 4944. Dan Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil no. 74)


Sementara doa ketiga dengan tambahan di akhirnya, terdapat dalam riwayat Ibnu Mardawaih:


اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ


"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku dan Haramkan wajahku tersentuh neraka." (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil no. 74)


Kapan Dibacanya?


Tidak ada keterangan yang menghususkan, baik dari tempat maupun waktu, dalam membaca doa tersebut. Maka doa di atas bisa dibaca kapan saja, saat merenung, menunggu adzan dan iqamah, saat bercermin, menyisir rambut, saat berada di masjid, dan tempat lainnya. Sedangkan riwayat yang menghususkannya pada saat bercermin adalah lemah. Sehingga tidak boleh dijadikan sebagai takhsis dan taqyid terhadap doa tersebut. Sementara siapa yang mau membacanya saat ia di depan cermin, maka tidak apa-apa. (Silahkan baca: Adakah Doa Khusus Saat Bercermin?)


Keterangan Doa


Sesungguhnya akhlak mulia merupakan sifat yang dimiliki oleh para nabi, shiddiqin, dan shalihin. Dengan akhlak mulia tersebut, mereka mendapatkan derajat yang tinggi, dan kedudukan terhormat. Dan Allah telah mengistimewakan Nabi-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan satu ayat yang mencakup akhlak terpuji dan budi pekerti yang indah padanya dalam firman-Nya:


وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ


"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)


Akhlak yang baik akan membuahkan kecintaan dan kasih sayang. Bahkan bisa menutup kekurangan dan kesalahan. Sebaliknya, akhlak buruk akan menumbuhkann kebencian, permusuhan dan dengki. Dan bisa juga mengubur kelebihan dan kebaikan.

Akhlak yang baik akan membuahkan kecintaan dan kasih sayang. Bahkan bisa menutup kekurangan dan kesalahan.


Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyuruh untuk berakhlak baik dan selalu menjaganya. Bahkan beliau menempatkannya sejajar dengan takwa sebagai sebab yang paling banyak menghantarkan kepada surga. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga. "Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Takwa kepada Allah dan akhlak baik." (HR. al-Tirmidzi dan al-Hakim; disebutkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 977 dengan sanad hasan)


Akhlak baik itu seperti: menampakkan wajah berseri, memberikan kebaikan kepada orang, berkata yang baik, menghindarkan sesuatu yang bisa menyakiti orang, menahan amarah, tidak berbuat yang membahayakan orang lain, dan semisalnya.


Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah mewasiatkan kepada Abu Hurairah satu wasiat yang agung dalam sabdanya, "Wahai Abu Hurairah! Hendaknya engkau beakhlak yang baik." Lalu Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu bertanya, "Apa itu husnul khuluk (akhlak baik), wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Engkau menyambung silaturahim orang yang memutuskannya darimu, memaafkan orang yang menzalimimu, dan memberi orang yang tidak mau memberi kepadamu." (HR. Al-Baihaqi)


Perhatikan keterangan hadits Nabi tentang besarnya pahala berakhlak mulia. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya seseorang mendapatkan derajat orang berpuasa dan shalat malam karena akhlaknya yang mulia." (HR. Ahmad)


Diriwayatkan dari Abu Darda' Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda:


مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ


"Tidak ada sesuatu yang dapat memperberat timbangan (kebaikan) seorang mukmin pada hari qiyamat selain kebaikan akhlaknya." (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)


Bahkan beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjanjikan bagi orang yang berakhlak mulia mendapatkan tempat yang lebih dekat dengannya di hari kiamat di dalam surga.


إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبُكُمْ مِنِّيْ مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَسِانُكُمِ أَخْلَاقًا


"Sesunggunya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya denganku pada hari qiyamat adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Ahmad, al-Tirmidzi, dan Ibnu HIbban. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam ShAhih al-Jami', no. 15350)


Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memasukkan akhlak mulia sebagai bagian dari kesempurnaan iman dalam sabdanya:


أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا


"Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang terbagus akhlaknya." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan al-Tirmidzi)


Karena itu laksanakan wasiatnya Shallallahu 'Alaihi Wasallam,


اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ


"Bertakwalah engkau kepada Allah di mana saja berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya perbuatan baik tersebut akan menghapuskannya, serta bergaulah bersama manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Ahmad dan Al-Tirmidzi dari Abu Dzar dan Mu'ad bin Jabal Radhiyallahu 'Anhuma. Dihasankan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahihul Jami’ no. 97)


Lalu kerjakan apa yang disabdakan beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam berikut ini:


أحب الناس إلى اللّه أنفعهم، وأحب الأعمال إلى اللّه عز وجل، سرور تدخله على مسلم، أو تكشف عنه كربة، أو تقضي ديناً، أو تطرد عنه جوعاً، ولئن أمشي مع أخي المسلم في حاجة أحب إليَّ من أن أعتكف في المسجد شهراً


"Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat di antara mereka. Sedangkan amal yang paling dicintai oleh Allah 'Azza wa Jalla adalah kesenangan yang engkau masukkan dalam diri seorang muslim, atau engkau lenyapkan kesulitannya, atau membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh sekiranya aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk memenuhi kebutuhannya lebih aku sukai daripada beri'tikaf sebulan di masjid (yakni masjid Nabawi)." (HR. Thabrani; Hasan lighairi menurut Syaikh al-Albani)


Seorang muslim juga diperintahkan agar berkata yang baik dan lembut agar menjadi pemberat timbangan kebaikannya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:


وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ


"Perkataan yang baik adalah shadaqah (berpahala)." (Muttafaq 'alaih) bahkan tersenyumpun yang tidak harus mengeluarkan tenaga besar juga diberi pahala. "Dan senyuman di wajahmu kepada saudaramu juga shadaqah (berpahala)." (HR. al-Tirmidzi)


Arahan dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk berakhlak baik dan menghilangkan bahaya sangat banyak sekali. Bahkan sejarah hidup Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam penuh dengan teladan dalam masalah ini untuk umatnya, baik akhlak beliau terhadap diri sendiri, terhadap para istrinya, tetangganya, kaum muslimin yang lemah, terhadap mereka yang masih bodoh, bahkan terhadap orang kafir. Allah Ta'ala berfirman,


وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى


"Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." (QS. Al-Maidah: 8)


Indikasi seseorang berakhlak baik dan berbudi pekerti mulia dapat dilihat dalam beberapa sifatnya, antara lain: banyak rasa malunya, tidak berbuat yang menyakiti hati orang, berkata jujur, sedikit bicara, banyak berbuat, tidak sering salah dan menyimpang, tidak berlebih-lebihan, banyak berbuat baik dan menyambung silaturahim, meredahkan diri, banyak sabar dan syukur, lemah lembut, penyayang, tidak bersikap kasar, tidak banyak mencela dan mencaci, tidak mengadu domba, tidak banyak menggunjing, tidak terburu-buru, tidak iri dan dengki, mencintai karena Allah dan meridhai karenaNya, membenci karena Allah dan memusuhi karena-Nya, dan semisalnya.


Dan sesungguhnya siapa yang diberi semua ini ia telah diberi sesuatu yang sangat berharga. Oleh karenanya, hendaknya seseorang di samping berusaha memilikinya dan menanamkan dalam jiwanya, serta merealisasikan pada anggota tubuhnya, ia menguatkannya dengan memohonkan semua itu kepada Allah. Karena di tangan-Nya lah semua kebaikan. Tidak ada sesuatu yang terjadi di muka bumi ini kecuali dengan izin dan kehendak-nya. Dan di antara bentuk doa memohon akhlak mulia didapatkan dalam doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di atas. Wallahu Ta'ala a'lam. [PurWD/voa-islam.com]
 

Minggu, 19 Juni 2011

Kekurangan Dan Kelebihan Yang Kita Miliki Adalah Anugrah Dari Allah



Allah yang menganugrahkan kelebihan, Allah pula yang menganugrahkan kekurangan pada kita, tapi percayalah Allah bukan sedang mendholimi kita. Bersyukurlah ketika kita masih bisa menjadi manusia yang penuh dengan kelemahan, karena disana berarti kita masih merasa membutuhkan Allah sang maha kuasa, dengan kata lain, kita tidak menjadikan diri kita sombong dalam banyaknya kekurangan kita seperti halnya iblis. Keluhan yang timbul itu adalah bahasa lain dari sebuah pengharapan ,jika disikapi secara sempurna. Tapi keluhan bisa menjadi dongkrak penggali lubang kesengsaraan kita sendiri kalau terus dibiarkan menjadi bagian dari kualitas diri.

Bayangkan ketika kita harus menjadi sempurna. Kesempurnaan di dunia tidak melahirkan apa-apa kecuali hanya kesendirian. Kesempurnaan tidak membutuhkan siapa- siapa karena semua sudah jelas- jelas terpenuhi dan memenuhi. Kesempurnaan didunia tidak memunculkan apa- apa kecuali kebosanan. Siapa manusia didunia ini yang tidak bosan dengan sesuatu yang monoton? Kesempurnaan didunia tidak menumbuhkan kerjasama. Jika tak ada kerjasama, maka tak akan ada hubungan hati sesama manusia. Jika tak ada hubungan hati, maka tak akan ada kasih sayang, saling menghargai.

Kekurangan juga adalah sarana menguji kualitas diri tentang seberapa gentleman atau pengecutkah kita. Betapa banyak orang yang menjadikan kekurangan sebagai alasan pemakluman kesalahan dan kelebihan sebagai kendaraan kecongkakan. Disinilah waktu yang tepat untuk kita mengetahui dan kemudian membenahi.

Kekurangan juga mengajarkan kesabaran bagi para pelakon sebuah proses. Para manusia pengejar kesempurnaan dapat memulai dari yang tidak sempurna terlebih dahulu, kemudian memperbaiki satu bagian demi satu bagian, sehingga yang kita inginkan akan terwujud di depan mata. Benar- benar tidak ada karya besar yang muncul dengan sekali duduk.

Kekurangan menyebabkan manusia kreatif menapaki hidup. Banyak manusia yang bingung dengan hidupnya, wajar memang. Karena jalan hidup yang tahu hanyalah Allah sang maha penguasa. Tidak ada yang tahu ataupun bisa memastikan apa yang bakal terjadi sedetik didepan.Kekurangan manusia dalam hal ketidaktahuan itu yang merangsang mereka untuk bersiap- siap dengan semua kemungkinan yang terjadi. Bayangkan jika ketidaksempurnaan itu absen. Maka proses terhenti dan semua akan terasa datar.

Ketidaksempurnaan menimbulkan pengharapan. Seringkali, ketidak sempurnaan manusia membawanya pada sebuah masalah yang tanpa titik terang untuk keluar. Maka harapan hidup selanjutnya adalah terpanjat dalam sebait doa kepada sang maha sempurna. Disanalah akhirnya sebuah hubungan spiritual terjadi antara sang Raja hidup dan hambanya. Manusia masih bisa hidup beberapa hari tanpa makan minum dan atau kebutuhan lainnya, tapi manusia tidak akan bisa hidup tanpa harapan walaupun hanya sedetik saja. Tidak percaya? Coba tanyakan "masih adakah arti hidup ini indah" kepada seseorang yang sudah bosan hidup?
Kekurangan melahirkan kesyukuran pada sebuah keadaan. Banyak orang yang masih mengeluh setelah diberi tangan dan kaki sepasang dan akal yang sehat. Padahal kesemua itu memungkinkan kita untuk membenahi segala sesuatu yang terjadi dan akan terjadi kepada kita. insyaAllah.

Maka cintailah kekurangan diri sendiri dan makhluk disekitar kita, karena dari sana kita merasa dibutuhkan dan membutuhkan. Kekurangan justru menciptakan kerjasama dan hubungan hati karena adanya perjuangan dari sebuah menyatukan. Kekurangan jika disikapi dengan kelembutan hati akan membuat hidup semakin hidup dan harapan tidak akan tinggal harapan.Maka lebih baiklah kita meminimalisir keluhan atas kekurangan diri sendiri, yang justru akan menambah diri kita semakin kurang.